ANALISIS NASKAH DRAMA
MODAR
KARYA MBAH JOGLO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BAHASA DAN SENI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2011
I. Sinopsis
Hari ulang tahun Yulia pun tiba, semua orang sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Tamu-tamu mulai berdatangan dan Yulia tampak anggun dengan gaunnya. Pestanya pun meriah. Namun tiba-tiba terdengar suara gaduh dan suasana menjadi hening. Semua mata tertuju pada kakek yulia yang menggelepar-gelepar dilantai. Cairan putih pun keluar dari mulutnya. Melihat hal itu Yulia langsung berteriak sambil berlari mendekati kakeknya. Tak sepatah kata pun sempat keluar dari mulut kakeknya, karena detak jantungnya telah berhenti.
Detektif Patricia dan kapten yang kebetulan hadir di pesta itu segera mengamankan lokasi dan mengusut kasus tersebut. Karena insting dan kecerdasan detektif patricia, pelaku pembunuhan Kakek Yulia pun terungtkap yaitu cucunya sendiri yang bernama wulan..
II. Tema
Tema yang di angkat penulis di dalam drama ini adalah tentang kematian kakek Yulia.
III. Alur atau plot
Alur atau plot di dalam naskah drama “Modar” ini dalahalur mundur/regresif.
a) Pengenalan
Tahap pengenalan pada naskah drama ini terlihat jelas pada kata pengantar cerita dan pada dialog 1 dan 3 dapat dilihat dibawah ini:
Yulia: pagi kek… gimana kabar kakek pagi ini??? Baik kan??Kakek .. kelihatannya pagi ini segar banget,, pasti kakek lagi senang iya kan kek??(SAMBIL BERJALAN MENDEKATI KAKE).
Kakek: Cucu kesayangan kakek ini paling bisa merayu, biasanya klo sudah seperti ini pasti ada maunya, ya kan?
Yulia: Kakek ko gitu sih,, ngga suka klo yulia yang nemanin kakek disini. Ya sudah klo ngga mau, yulia pergi az dech,,,
Wulan: Cucunya sang kake, tetapi yang jahat.
Kakek: Kakek yang berumur 80 tahun seorang yang penyayang.
Yulia: Seorang mahasiswa yang baik hati tetapi terkadang bersifat manja
dengan sang kakek
b.Puncak
Yulia: kakek,,,!! (sambil mendekati kakeknya yang terletak dilantai) para tamupun heran dan terkejut melihat kejadian tersebut.
Pada dialog inilah terlihat puncaknya karena sang kakek meninggal dalam tragedy yang tragis, serta membuat para tamu undangan heran dan diam melihat kejadian tersebut disini lah puncak kejadiannya sampai mendeapatkan siapa dalang dan sebat terbunuhnya kakek.
Penyelesaian
Wulan: kakek,,, kakek,,,(sambil memeluk kakek). Maafkan aku kek, maafkan atas salahku selama ini dengan kakek,, (sambil tangis isak penyesalan). Letnan, petugas!! Borgol dia,!!!
Petugas: Baik bu???
Pada drama ini penyelesaiannya yaitu datangnya pada akhir drama, oleh ada isak tanggis,jerit hati dan rasa iba serta penyesalannya wulan oleh perbuatanya. Serta penyelesaiaannya dusini oleh wulan mengaku kesalahannya serta menyerahkan diri kepada petugas dan wulan baru sadar dan meratapi semua kesalahannya dipenjara.
III.Perwatakan atau Karakter Tokoh.
-Antagonis yaitu wulan karena wulan didalam naskah drama Modar sangat jahat kakeknya sendiri tega dibunuhnya dengan memberikan racun kedalam minumannya kakek.
-Protagonis yaitu sang kakek karena baik hati dan sabar serta ramah kesemua cucunya, kake juga mempunyai sipat yang sangat berwibawa, penyayang dan sangat mengasihi cucu-cucunya dia juga baik kepada orang lain.
-Yulia disini bersipat Deotragonis,tritagonis, dan utiliti. Karena yulia dalam cerita adalah orang yang berpihak kepada tokoh protagonis(kakek) serta sebagai tokoh penengah antara tokoh antagonis (wulan) dan tokoh protagonis(kakek) serta sebagai tokoh pembantu yang mendukung rangkaian cerita.
IV Seting atau Latar
Seting atau latar dapat diketahui berdasarkan atas 3 bagian yaitu:
-Waktu
Dalam naskah drama “modar” waktu yang digambarkan oleh pengarang yaitu terjadi pada pagi hari karena terdapat dialog pada naskah tersebut.
Pagi itu… sebelum Yulia Berangkat kekampus, terlebih dahulu yulia pamitan datangi kakek yang sedang asik bersantai sambil membaca koran diruang tamu.
Terlihat pada penjelasan diatas bahwa waktunya pagi hari sebelum yulia pergi kekampus dan tempat kejadiannya diruang tamu.
-Tempat
Latar tempat yang ada dalam naskah drama ini terjadi diruang tamu dengan pengambaran kakek yang sedang duduk barsantai diruang tamu sambil membaca koran.
-Peristiwa
Peristiwa yang terjadi dalam naskah drama ini, bersifat fakta karena jalan cerita dalam drama ini berdasarkan kenyataan.
V.Dialog
-Ragam bahasa yang digunakan yaitu ragam bahasa lisan alasannya yaitu terlihat pada penjabaran dan pelukisan para pemain dalam memaikan drama ini. Bahasa yang komunikatif karena sebagian besar bahasa dalam drama ini mengunakan bahasa indonesia jadi mudah untuk dipahami tentang cerita ataupun isi naskah tersebut.
-Diksi
Diksi yang digunakan dalam dialog yang ada pada naskah telah sesuai dengan keadaan sang tokoh dan sangat cocok serta mengambarkan watak masing-masing tokoh yang diperankan.
Diah:Tidak bisa!! Di rumah ini tidak akan ada perta apapun! Terutama ulang tahunmu yulia.(sambil menunjuk yulia)
-Ciri dialog yang bersifat estetis.
Pada naskah drama ini cerita dialog yang bersifat estetis
Contoh:
Diah: Aa,,,,lah!!! Jangan sok cengeng deh.
-Mewakili Kehidupan Tokoh
Dialog yang mewakili kehidupan tokoh yaitu pada tokoh Wulan yang awalnya mempunyai rasa iri hati sampai tega membunuh kakeknya sendiri toh kenyataannya dia menyesali atas kesalahannya itu.
Contoh:
Wulan: Kakek,,,Kakek,,,!!! (sambil memeluk kakek) Maafkan aku kek, maafkan aku…..
VI.Petunjuk Laku
Petunjuk laku yaitu penjelasan mengenai catatan pinggir suatu drama untuk menjelaskan tingkah laku aktor atau aktris. Bisa ditulis dengan tanda kurung bisa juga dengan tulisan huruf besar. Terlihat pada penjelasan dibawah ini yang menjelaskan keadaan tokoh dan situasi yang terjadi.
-Disebuah rumah ada seorang kakek beserta cucunya benama wulan,yulia,diah serta bi inah. Dimana keluarga ini sangat terpandang dibandung, selain rumah yan g megah keluarga sastro juga mempunyai perusahaan yang tersebar dipulau jawa. Dirumah sebesar itu hanya tingal kakek dan ketiga cucunya dan seorang pembantu yang selalu setia membantu dan mengabdi pada keluarga tersebut. Namun kehidupan dalam keluarga tersebut tidak semegah dan seindah rumahnya. Pertengkaran, rasa iri hati dan dendam selalu menyelimuti hati cucu-cucunya.
VII. Amanat dan Pesan
Amanat dan pesan yang terdapat pada naskah drama ini mengajarkan kita agar tidak mempunyai sifat iri hati dan jangan bermusuhan dengan saudara sendiri, harus akur. Atas sifat tersebut yang akhirnya membuat kesalah pahaman, terlihat pada tokoh wulan karena mempunyai sikaf iri hati yang akhirnya nekat untuk meracuni kakeknya sendiri, akibat oleh perbuatannya dia dipenjara. Jangan meniru sifat wulan disi, karena tidak baik untuk para penonton.
VIII. Leksikal
Repetisi, kata ganti orang.
Wulan: Kakek,,,Kakek,,,!!! (sambil memeluk kakek) Maafkan aku kek, maafkan aku…..
Maksud dari dialog diatas yaitu pada kata “ku” mengantikan wulan, bahwa disini wulan menyadari dan minta maaf atas semua salahnya.
-Antonim perlawanan kata
Contoh:
Kakek:cucu kakek tersayang, kenapa ulang tahunmu harus malam hari acaranya???
Yulia: kek, malam hari adalah hari yang tepat buat acaranya karena teman-temanya yulia bisanya malam hari kek, klo ciang mereka kuliah.
Jadi antonim diatas yaitu malam lawan dari malam yaitu siang.
-Sinonim Persamaan kata
Contoh:
Kakek yang artinya sama dengan Eang,datuk.
-Kolokasi pengelompokan atau istilah lain suatu benda
Wulan: Kakek benar-benar pilih kasih. Yulia dan diah tempat kuliahnya lebih bagus dan baik, dibandingkan dengan aku. Setiap ulang tahun selalu acaranya yang meriah. Sedangkan aku,,,, yach,,, kakek benar-benar pilih kasih.
Istilah yang digunakan pada dialog diatas yaitu kolokasi karena terdapat perkuliahan. Yang biasa diambil dari kata perkuliahan yaitu universitas dimana diah, yulia,dan wulan universitasnya berbeda.
-Ekuivalensi yaitu mempunyai kesamaan ukuran keadaan yang sama atau sebanding atau selaras.
Wulan: Yul, aku pinjam buku Biologi,bahasa, sama buku bacaan yang ada di atas meja ya???
Maksud dari diaolog diatas yaitu pengelompokan buku-buku bacaan yang digunakan yaitu buku mengenai mata kuliah. Yang memiiki makna yang sama dan selaras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar