Minggu, 05 Juli 2020

Telaah Naskah Lakon Remaja “SESAL”

Pelaku

Yulia               Manja, ceria, dan murah senyum

Kakek              Berwibawa,

Diyah              Sombong, angkuh, dan iri hati

Wulan              pendendam

Bi’Inah            Sabar, penurut, tabah.

Patricia            Berwibawa, cerdas, dan teliti.

GM                  Penyayang, sopan.

Letnan             Tegas.

Tika                 Centil.

Petugas            Tegas, Disiplin.

Penyidik          Teliti

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menelaah Naskah Lakon Remaja  SESAL

 

1.      Sinopsis

Pagi itu sebelum berangkat kekampus Yulia menemui kakeknya yang sedang duduk santai sambil membaca koran. Yulia mencoba merayu kakeknya agar hari ulang tahunnya sabtu ini dirayakan, dan dia pun berhasil.Kakek mengijinkan perayaan hari ulang tahun Yulia itu namun Diah, sepupu yulia tidak menyetujui hal itu karena Diah merasa iri dengan Yulia.

Hari ulang tahun Yulia pun tiba, semua orang sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan.Tamu-tamu mulai berdatangan dan Yulia tampak anggun dengan gaunnya.Pestanya pun meriah.Namun tiba-tiba terdengar suara gaduh dan suasana menjadi hening.Semua mata tertuju pada kakek yulia yang menggelepar-gelepar dilantai.Cairan putih pun keluar dari mulutnya.Melihat hal itu Yulia langsung berteriak sambil berlari mendekati kakeknya.Tak sepatah kata pun sempat keluar dari mulut kakeknya, karena detak jantungnya telah berhenti.

Detektif Patricia dan kapten yang kebetulan hadir di pesta itu segera mengamankan lokasi dan mengusut kasus tersebut.Karena insting dan kecerdasan Detektif Patricia, pelaku pembunuhan Kakek Yulia pun terungkap.

Pelaku pembunuhan itu tidak lainadalah Wulan, kakak yulia. Yang juga adalah cucu kakek itu sendiri.Konon alasan Wulan membunuh Kakek adalah karena Wulan tidak sengaja telah menemukan buku harian Ayahnya.Disana tetulis bahwa Kakaknya telah merebut harta kekayaan yang seharusnya dimiliki keluarga Wulan.Bahkan Bi’Inah pembantu keluarga Sastro itu sebenarnya adalah adik kandung Wulan yang tidak diakui keberadaannya karena cacat dikakinya.Namun yang ada dipikiran Wulan itu salah. Sebelum acara ulang tahun itu kakeknya telah merubah surat wasiatnya. Disana tertulis bahwa seluruh harta kekayaan keluarga Sastro akan jatuh ketangan Bi Inah sebagai pewaris tunggal. Sedangakan yang lainnya hanya mendapatkan rumah dan mobil.

Setelah mengetahui hal itu Wulan pun sangat menyesal atas perbuatannya. Namun apalah yang bisa ia lakukan , Ia hanya bisa menangis dan meyesali segala perbuatannya itu dalam Penjara.

 

 

2.      Tema

Tema merupakan ide atau gagasan atau pemikiran yang terkandung dalam drama.Pada naskah drama yang berjudul SESAL memiliki tema yakni tentang seorang saudara perempuan yang ingin mengambil harta warisan dari saudara sepupu perempuannya (Perebutan Harta Warisan).

 

3.       Alur/Plot

Alur/plot merupakan rangkaian peristiwa yang menghasilkan drama menjadi utuh dan hasil tersebut merupakan efek peristiwa dalam drama.Berikut alur pada naskah yang berjudul SESAL”.

a.       Pengenalan

-          Tokoh-tokoh dalam drama (pelaku drama pada naskah halaman 2)

-          Yulia                       Manja, ceria, dan murah senyum

-          Kakek                      Berwibawa,

-          Diyah                    Sombong, angkuh, iri, dan pendendam.

-          Wulan                    Penurut, pendiam.

-          Bi’Inah                  Sabar, penurut, tabah.

-          Patricia                  Berwibaw, cerdas, dan teliti.

-          GM                        Penyayang, sopan.

-          Letnan                   Tegas.

-          Tika                       Centil.

-          Petugas                  Tegas, Disiplin.

-          Penyidik                Teliti

 

-          Latar pentas drama yakni pada panggung terdapat kursi, meja pada sebuah ruangan, lampu-lampu,koran, dan lain-lain.

-          Pengungkapan masalah yang dihadapi penonton ketika menyaksikan drama tersebut yakni ketika gejolak masalah yang dihadapi pelaku mulai muncul dalam drama tersebut.

b.      Pertikaian terhadap tokoh dalam drama tersebut ketika yulia meminta kakek merayakan ulang tahunnya dengan mengadakan pesta kecil-kecilan.

Yulia :Bener kek? (dengan nada terkejut sambil menatap kakek)

Kebetulan donk kek, sabtu besok kan Yulia ulang tahun. Gimana kalau pesta ulang tahun Yulia dirayain, nanti yang kita undang hanya keluarga dekat sama staff kantor aja, gimana kek? (sambil memegang tangan kakek)

Kakek   : Boleh-boleh (sambil mengangguk-angguk)Diah yang kebetulan mendengar pembicaraan mereka langsung keluar darikamar menuju ruang tamu dengan wajah cemberut tanda tak setuju.

Diah    :Tidak bisa!!! Dirumah ini tidak akan pesta apapun! Terutama ulang tahunmu Yulia! (sambil menunjuk Yulia).

Kakek!!!

Cucu kakek kan bukan dia aja, kakek yang adil dong, jangan pilih kasih

(dengan nada membentak)

Kakek  : Berperilakulah sopan sedikit pada orang tua, membentak-bentak, apa itu yang diajarkan orang tuamu? (sambil berdiri dengan nada agak tinggi)

Diah     :Tapi kek…

Kakek  :Ah sudahlah, kakek capek mendengarkanmu!

Pada dasarnya pemicu konflik yang dihadapi oleh tokoh yakni rasa iri dan perebutan harta warisan terhadap saudara sendiri.

 

b.      Puncak pada cerita naskah drama “SESAL” yakni pada saat mempersiapkan pesta ulang tahun yulia dan wulan pun mulai menjalankan rencananya untuk membunuh sang kakek serta kedatangan para detektif, dapat dilihatpada dialog berikut ini:

Yulia               :Kakek…!!!

(sambil mendekati kakeknya yang tergeletak dilantai)

Para tamu pun melonggok kaget

Patricia            :Tunggu…..!!!Jangan ada yang menyentuh tuan Sastro!Letnan tolong kumpulkan para tamu diluar dan panggil penyidik untuk mengetahui penyebab kematian Pak Sastro.

Letnan             :Baik!Secepatnya penyidik akan tiba disini.

Pasukan periksa para tamu!!!

[Setibanya penyidik dilokasi kejadian ….]

Penyidik          :Letnan, menurut hasil laboratorium Tuan Sastro meninggal karena zat arsen dalam minuman ini. (sambil menunjukkan hasil lab)

Yulia               :Arsen… ??Apa itu?

Penyidik          :Zat arsen adalah zat racun berbahaya yang dapat mematikan dalam waktu beberapa menit saja. Dan zat ini biasa digunakan untuk campuran racun tikus.

c.       Penyelesaian dari dram yang berjudul “SESAL” yakni pada saat para detektif, penyidik dan letnan mendiskusikan tentan penyebab kematian kakek dan juga mencari pelakunya.

Patricia             :Tunggu…..!!!Jangan ada yang menyentuh tuan Sastro!Letnan tolong kumpulkan para tamu diluar dan panggil penyidik untuk mengetahui penyebab kematian Pak Sastro.

Letnan             :Baik!Secepatnya penyidik akan tiba disini.

Pasukan periksa para tamu!!!

[Setibanya penyidik dilokasi kejadian ….]

Penyidik          :Letnan, menurut hasil laboratorium Tuan Sastro meninggal karena zat arsen dalam minuman ini. (sambil menunjukkan hasil lab)

Yulia               :Arsen… ??Apa itu?

Penyidik           :Zat arsen adalah zat racun berbahaya yang dapat mematikan dalam waktu beberapa menit saja. Dan zat ini biasa digunakan untuk campuran racun tikus.

Jenis alur pada naskah lakon remaja “SESAL” merupakan naskah dengan alur maju  dalam alur tersebut terkadung progresif yang menceritakan rentetan peristiwa dalam naskah mulai dari pengenalan tokoh hingga persitiwa atau kenjadian dalam drama.Dalam naskah tersebut konflik dimulai ketika yulia meminta kakeknya untuk merayakan ulangtahunnya yang ke 20 dan diah pun tidak setuju dengan permintaan yulia, kemudian terungkap masalah kenapa wulan membunuh kakek dan diah membenci yulia.

 

4.       Perwatakan atau Karakter Tokoh

Perwatakan/karakter adalah sifat seseorng yang biasa dilihat dari fisik dan tingkah laku.Berikut watak tokoh dalam naskah lakon remaja yang berjudul “SESAL”.

a.       Karakter Antagonis diperankakn oleh Wulan karena antagonis  merupakan penentang gagasan atau ide pokok dari cerita yang di perankan karakter protagonis. Berikut dialognya:

Wulan  :Ha..ha..ha.. (sambil tertawa getir)

Bisa juga rencanaku diketahui olehmu nona detektif.Memang akulah yang membunuh kakek.Ini aku lakukan karena aku tidak sengaja menemukan diary ayah di laci kakek.Disitu tertulis bahwa kakek telah mengambil hak keluarga kami.Bi’ Inah yang sudah bekerja selama bertahun-tahun disini, sebenarnya adikku yang tidak diinginkan keberadaannya, karena dia cacat. Ibuku telah disumpah oleh kakek, kalau rahasia ini terbongkar maka tak sepeserpun warisan kakek akan jatuh ke tangan kami.

 

b.      Karakter Protagonis diperankan oleh Bi’ Inah karena tokoh protagonisi merupakan yang memberikan gagasan atau ide pokok dalam cerita. Pemikiran dalam cerita tersebut yakni mengenaiBi’inah yang sebenarnya pewaris tunggal harta warisan dan Bi’ Inah juga adalah adiknya Wulan, hal tersebut yang menjadi ide pokok dan diperankan oleh bi’ inah.

Bi’Inah             :Non, walaupun saya orang miskin, saya nggak pernah ada niat membunuh tuan besar, bagi saya bisa bekerja dirumah ini saja , saya bersyukur sekali.Sumpah non…. !Saya nggak membunuh tuan besar. (mengatakan sambil menagis)

Karena biasanya Bi’Inahlah yang membuatkan minuman kakek, maka diah pun menuduh Bi’ Inah sebagai pembunuh kakek.

c.       Kakek memerankan karakter yakni deotragonis. Karakter kakek yang deotragonis adalah sebagai tokoh lain yang berada dipihak protagonis, tokoh ini ikut mendukung penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh tokoh protagonis. Akan terlihat pada dialog di bawah ini:

Diah     :Tidak bisa!!! Dirumah ini tidak akan pesta apapun! Terutama ulang tahunmu Yulia! (sambil menunjuk Yulia).Kakek!!!

Cucu kakek kan bukan dia aja, kakek yang adil dong, jangan pilih kasih

(dengan nada membentak)

Kakek              : Berperilakulah sopan sedikit pada orang tua, membentak-bentak, apa itu yang diajarkan orang tuamu? (sambil berdiri dengan nada agak tinggi)

d.       Karakter Diah yakni foil adalah sebagai tokoh yang secara tidak langsung terlibat dalam konflik tetapi diperlukan guna menyelesaikan cerita pada naskah tersebut.

Diah          :Bi’Inah ….!!!Bi’ Inahlah pelakunya…!!Bi’Inah kan yang biasanya buatin kakek minum!

Bi’Inah      :Non, walaupun saya orang miskin, saya nggak pernah ada niat membunuh tuan besar, bagi saya bisa bekerja dirumah ini saja , saya bersyukur sekali.Sumpah non…. !Saya nggak membunuh tuan besar. (mengatakan sambil menagis)

Diah          :Aa…lah….!!!Jangan sok cengeng deh.Heh!! Kamu pikir air matamu itu bisa menghapus bukti-bukti yang bisa memberatkanmu.

e.        Karakter tokoh yang utiliti Detektif Patricia, Letnan, Tugas dan Penyidik sebagai tokoh pembantu atau tokoh pelengkap untuk mendukung rangkaian cerita. Berikut dialog karakter Detektif Patricia, Letnan, Tugas dan Penyidik deotragonis dan utiliti.

Patricia            :Wulan, sebenarnya eskrim itu sudah kamu belikan, tapi berhubung eskrim itu mencair kamu lalu panik dan membuat alasan itu. Kamu sebenarnya ingin menaruh eskrim itu di lemari es,tetapi kamu takut yulia akan mengetahui eskrim itu, lalu akan mengetahui semua rencanamu. Dan satu hal lagi, usahamu untuk menyalakan AC mobil tidak bisa membantu mendinginkan sebungkus eskrim. Alibimu tentang membeli eskrim dan kue kering dan mengambil kacamata hanya alasan yang justru akan memberatkanmu pada masalah yang kau ciptakan sendiri. Kamu tidak bisa menyangkal kamulah pembunuh Tuan Sastro.Air yang diminum Pak Sastro telah kau beri racun, saat semua orang telah mengira kamu pergi ke Giant.

Letnan             :Jadi bungkus racun arsen ini ada pada si pelaku.

Patricia            : Iya

Letnan             : Petugas cepat periksa Wulan….!!!

Petugas            :Tidak ada Bu (setelah memeriksa Wulan)

Patricia            :Coba buka sepatumu

(Melihat kedalam sepatu Wulan dan mengambil bungkusan yang ada di dalamnya)

Letnan             :Jelas sudah. Penyidik. Periksa bungkusan ini ….!!!

Penyidik          :Benar Bu, ini adalah bubuk arsen

5.       Latar/Setting

Latar/setting adalah permukaan dalam drama. Pada naskah lakon remaja yang berjudul “SESAL terdapat latar waktu, latar ini yang menjadi latar belakang peristiwa, adegan dan babak itu terjadi. Latar waktu yang terdapat pada naskah lakon remaja yang berjudul “SESAL yaitu terjadi pada pagi hari. Sementara itu terdapat pula latar tempat yang merupakan tempat yang menjadi latar peristiwa lakon itu terjadi. Latar tempat yang terjadi pada naskah ini berada pada sebuah ruang tamu sedangkan pada pesta ulang tahun latar tempat di ruang tamu dan terjadi pada malam hari. Sedangkan untuk latar peristiwa di mana latar peristiwa ini merupakan latar yang melatari adegan/yang melatari lakon yang terjadi, pada naskah lakon remaja yang berjudul “SESAL latar peristiwanya adalah fiktif  karena naskah ini hanya imajinasi penulis saja walaupun disekitar kita ada yang mengalami.

·         Dialog yang menunjukan latar waktu

Pagi itu….., sebelum yulia berangkat ke kampus, dia menemui kakeknya yang sedang duduk di ruang tamu sambil membaca Koran.

Yulia            :Bener kek? (dengan nada terkejut sambil menatap kakek). Kebetulan donk kek, sabtu besok kan Yulia ulang tahun. Gimana kalau pesta ulang tahun Yulia dirayain, nanti yang kita undang hanya keluarga deket sama staff kantor aja, gimana kek? (sambil memegang tangan kakek).

Malam itu … mulai para undangan mulai berdatangan dan mereka mengucapkan selamat pada Yulia.

 

·         Dialog yang menunjukan latar tempat

Pagi itu….., sebelum yulia berangkat ke kampus, dia menemui kakeknya yang sedang duduk di ruang tamu sambil membaca Koran.

6.      Dialog

Dialog kaitannya dengan ragam bahasa di dalam drama tersebut. Penulis naskah drama harus memperhatikan pembicaraan yang diucapakan ragam bahasa dalam dialog merupakan ragam yang komunikatif. Setiap penulis drama mempunyai gaya sendiri dalam mengolah kosa kata sebagai sarana untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Di dalam dialog terdiri bahasa-bahasa. Pada naskah lakon remaja yang berjudul “SESAL terdapat ciri-ciri drama seperti ragam bahasa lisan/tutur yang bersifat komunikatif (mudah dipahami) kata-katanya pun lebih bebas tetapi kalimatnya kurang efektif dan tidak rapi. Pada naskah lakon remaja yang berjudul SESALl” bahasa lisan/tutur tidak semuanya mudah dimengerti. Ciri selanjutnya adalah diksi yaitu yang sesuai denagan dramatik action (alur) yang berhubungan dengan irama lakon atau konflik. Ciri berikutnya yaitu dialog bersifat estetis (keindahan) yang pada dialog tersebut memiliki keindahan bahasanya, dan ciri yang terakhir adalah mewakili kehidupan tokoh yang merupakan watak secara psikologis dan sosiologis. Berikut dialog yang menunjukan ciri-ciri dialog dalam naskah tersebut.

·         Dialog yang menunjukan ragam bahasa lisan/tutur yang tidak mudah dipahami

Patricia            :Nona Wulan, dari mana anda barusan?

Wulan              :Saya baru datang dari giant.

Patricia             : Pukul berapa anda pergi ke giant? Dan untuk apa anda pergi kesana?

Wulan              : Saya pergi keGiant untuk mengambil kaca mata Yuliadan membelikan Es krim dan coklat. Saya berangka pukul 18.00.

 

·         Dialog yang menunjukan bersifat estetis (keindahan

GM      :Selamat ulang tahun ya sayang…..

GM      :Bisa aja kamu

Nungguin siapa Yang, kok acaranya belum dimulai?

·         Dialog yang menunjukan mewakili kehidupan tokoh (psikologis,sosiologis)

Kakek   :Iya, nanti akan kakek atur dengan kakakmu Wulan. Sekarang, kamu berangkatlah ke kampus, nanti telat.

Diah       :Tidak bisa!!! Dirumah ini tidak akan pesta apapun! Terutama ulang tahunmu Yulia! (sambil menunjuk Yulia).

Kakek!!!

Cucu kakek kan bukan dia aja, kakek yang adil dong, jangan pilih kasih (dengan nada membentak).

Yulia   :Bener kek? (dengan nada terkejut sambil menatap kakek)

Kebetulan donk kek, sabtu besok kan Yulia ulang tahun. Gimana kalau pesta ulang tahun Yulia dirayain, nanti yang kita undang hanya keluarga deket sama staff kantor aja, gimana kek? (sambil memegang tangan kakek).

Wulan  :Ha..ha..ha.. (sambil tertawa getir)

Bisa juga rencanaku diketahui olehmu nona detektif.Memang akulah yang membunuh kakek.Ini aku lakukan karena aku tidak sengaja menemukan diary ayah di laci kakek.Disitu tertulis bahwa kakek telah mengambil hak keluarga kami.Bi’ Inah yang sudah bekerja selama bertahun-tahun disini, sebenarnya adikku yang tidak diinginkan keberadaannya, karena dia cacat. Ibuku telah disumpah oleh kakek, kalau rahasia ini terbongkar maka tak sepeserpun warisan kakek akan jatuh ke tangan kami.

Patricia          :Nona Dyah …..!!! aku tidak menuduh anda, tapi aku menunjuk orang yang berdiri dibelakang anda. Kamu, iya………….kamu Wulan(sambil menunjuk kewulan).

Letnan         : Petugas cepat periksa Wulan….!!!

Petugas            :Tidak ada Bu (setelah memeriksa Wulan)

Penyidik          :Benar Bu, ini adalah bubuk arsen.

Bi’Inah           :Non, walaupun saya orang miskin, saya nggak pernah ada niat membunuh tuan besar, bagi saya bisa bekerja dirumah ini saja , saya bersyukur sekali.Sumpah non…. !Saya nggak membunuh tuan besar. (mengatakan sambil menagis).

GM                  :Selamat ulang tahun ya sayang…..

7.       Petunjuk Pelaku

Petunjuk pelaku adalah catatan pinggir berisi penjelasan kepada pembaca mengenai keadaan, suasana, pentas, keluar masuknya aktor dan aktris, keras lemahnya dialog dan sebagainya. Petunjuk pelaku ini biasanya ditulis dengan huruf miring atau ditulis dengan huruf besar semua. Pada naskah lakon remaja yang berjudul “SESAL terdapat petunjuk pelaku diluar naskah drama dan di dalam dialog tersebut terdapat petunjuk pelaku. Berikut dialog dari masing-masing petunjuk pelaku.

·         Petunjuk pelaku yang terdapat di luar dialog ada 3

KELUARGA SASTROADALAHSALAH SATUKELUARGA YANG TERPANDANGDI BANDUNG. SELAIN RUMAHYANG MEGAH, KELUARGA SASTRO JUGAMEMPUNYAI PERUSAHAANYANG TERSEBARDI PULAU JAWA. DI RUMAH MEGAHITU HANYATINGGALSEORANG KAKEK, TIGA CUCUNYADAN SEORANGPEMBANTU YANGSELALU SETIA MENGABDI KELUARGA TERSEBUT. NAMUN KEHIDUPAN DALAM KELUARGA ITU  TIDAK SEMEGAH DANSEINDAH RUMAHNYA. PERTENGKARAN, RASA IRI DANDENDAM SELALU MENYELIMUTI KEHIDUPAN MEREKA….

 

ACARA YANG DI TUNGGU-TUNGGU TELAH TIBA, SEMUA ORANG SIBUK MEMPERSIAPKAN PELAKSANAAN ACARA ITU. YULIA TAMPAK ANGGUN DENGAN GAUN YANG DIKENAKANNYA. SENYUM KECERIAN YANG TERPANCAR DARI BIBIRNYA MENAMBAH ELOK WAJAH GADIS ITU....

 

SETELAH SEMUA BARANG BUKTI DIKUMPULKAN DAN PARA SAKSI DIMINTA KETERANGAN AKHIRNYA DETEKTIF PATRICIA MENEMUKAN SIAPA PELAKUNYA.

Pada petunjuk tersebut tampak bagaimana kehidupan keluarga sastro yang tinggal bersama tiga cucunya dan pembantunya dan keluarga sastro memiliki perusahaan di pulau jawa. Tampak pula karakter tokoh yaitu detektif Patricia serta ditemukannya pelaku yang meracuni kakek.

 

·         Petunjuk pelaku yang ada di dalam dialog

Yulia             :Kakek kok gitu sich, nggak suka kalau Yulia nemeni kakek disini, ya sudah….. kalo gitu yulia pergi aja. (sambil berpaling akan meninggalkan kakek)

(Kakek meletakkan koran sambil menarik tangan Yulia)

Kakek          :E…e…e…e, kok ngambek gitu? Iya-iya kakek ngaku salah. Baiklah, untuk menebus kesalahan kakek kamu boleh minta apa aja asalkan kakek bisa memenuhinya.

Yulia            :Bener kek? (dengan nada terkejut sambil menatap kakek).

8.      Amanat atau pesan

Amanat dalam drama bisa di ucapkan secara langsung atau tersurat, bisa juga tidak tidak langsung atau tersirat. Amanat juga bisa di sebut pesan atau nilai moral dlam sebuah naskah drama. Pesan atau amanat pada naskah lakon remaja yang barjudul” SESAL”

Yaitu: Jangan terburu-buru mengambil keputusan sebelum tau asal muasalnya masalah itu  terjadi. Janganlah jadi orang pendendam karena itu tidak baik, penyesalan memang selalu datang belakangan, isak tangis, jerit hati dan rasa iba pun tak mampu kembalikan apa yang telah terjadi.

 

*      Pendekatan sosiologis sastra adalah pendekatan yang digunakan menelaah gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan dan kebudayaan. Menurut Sapardi Djoko Damono sosiologis sastra adalah ilmu yang hubungan antara pengarang dengan masyarakat dan pengarang dengan karya sastranya.

·         Dialog hubungan pengarang dengan masyarakat

Wulan  :Ha..ha..ha.. (sambil tertawa getir)

Bisa juga rencanaku diketahui olehmu nona detektif.Memang akulah yang membunuh kakek.Ini aku lakukan karena aku tidak sengaja menemukan diary ayah di laci kakek.Disitu tertulis bahwa kakek telah mengambil hak keluarga kami.Bi’ Inah yang sudah bekerja selama bertahun-tahun disini, sebenarnya adikku yang tidak diinginkan keberadaannya, karena dia cacat. Ibuku telah disumpah oleh kakek, kalau rahasia ini terbongkar maka tak sepeserpun warisan kakek akan jatuh ke tangan kami.

 

Terlihat jelas pada dialog diatas bahwa Wulan membuka rahasia yang selama ini di simpan oleh sang kakek dan ternyata B’Inah adalah adik Wulan namun karena dia cacat kakek tdk mau mengakuinya sebagai cucu, bagi masyarakat ini sangat tidak lazim karna itu sama artinya sang kakek membuang cucunya.

·         Dialog hubungan pengarang dengan karya sastra

Patricia            :Wulan, tindakanmu terlalu gegabah. Sebenarnya kakekmu sebelumnya telah membuat surat wasiat, yang mana surat itu, isinya adalah semua harta keluarg Sastro dan aset-asetnya diberikan kepada Bi’ Inah sebagai pewaris tunggal.Sedangkan yang lainnya hanya mendapatkan sebuah rumah dan mobil.

Bi’ Inah           :Non, walaupun semua orang mengira kakek jahat, sebenarnya beliau adalah orang yang baik, beliau tidak pernah membentak ataupun memarahiku. Beliau selalu bercerita, kenapa keluarga ini tidak pernah rukun.Beliau sangat mengharapkan sebuah keluarga yang harmonis.

Dari kedua dialog diatas sudah sangat jelas bahwa pengarang ingin membuktikan kepada sang cucu dibalik sifat kakeknya yang keras tapi memiliki hati yang lembut tapi pengarang juga tidak suka dengan sifat kakek yang tidak menganggap cucunya hanya gara-gara cucunya cacat, jangan melihat orang dari fisiknya lihatlah kebaikan hatinya belum tentu fisinya baik tapi hatinya buruk.

 

9.        Aspek Gramatikal

Aspek gramatikal daah yang berkaitan dengan tata bahasanya. Aspek gramatikal terbagi menjadi lima bagian yaitu:

Ø  Pengacuan pada personal yaitu salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lainnya yang mendahului/yang mengikutinya. Seperti pada dialog dibawah ini.

Pagi itu….., sebelum yulia berangkat ke kampus, dia menemui kakeknya yang sedang duduk di ruang tamu sambil membaca koran

Yulia   :  kek…….. gimana kabar kakek hari ini? Baik kan?

Kakek….. kakek hari ini keliahatan seger banget, pasti…….. kakek lagi seneng ya?(sambil bejalan mendekati kakek)

Pada dialog tersebut kata ganti yang digunakan pada dialog tersebut yaitu kata ganti “Yulia dan Dia” yang menunjukkan bahwa dialog tersebut memamng Yulia yang mengatakannya.

Kakek  :E…e…e…e, kok ngambek gitu? Iya-iya kakek ngaku salah. Baiklah, untuk menbus kesalahan kakek kamu boleh minta apa aja asalkan kakek bisa memenuhinya.

Diah    :Kek, lalu bagaimana dengan aku?

Wulan  :Saya baru datang dari giant.

Pada ketiga dialog tersebut masing-masing mempunyai kata ganti yang menunjukkan diri mereka masing-masing, pada dialog kakek menggunakan kata ganti namanya yaitu “Kakek”, pada dialog diah menggunakan kata ganti “Aku” dan untuk dialog Wulan menggunakan kata ganti “Saya”.

Ø  Pengacuan pada demonstratif adalah sebagai kata ganti penunjuk waktu dan tmpat. Seperti dialog di bawah ini.

Tika     :Malam nona detektif, selamat datang di ulang tahun temen saya, Yulia.

Anda pasti detektif terkenal yang sering muncul di TV itu kan?

Pagi itu….., sebelum yulia berangkat ke kampus, dia menemui kakeknya yang sedang duduk di ruang tamu sambil membaca koran.

 

Nana            : Selamat malem teman-teman makasih ya, dah dateng di pesta temen kita Yulia yang ke 20 tahun. Sambil nunggu temen-temen yang lain, kita saksikan dulu penampilan yang berikut ini.

Bi’inah            :Setiap pukul 19.30, tuan harus sudah minum obat.Tapi, tadi pukul 19.00 tuan sudah minum obat.

Wulan              :Saya pergi keGiant untuk mengambil kacamata Yulia dan membelikan eskrim dan coklat. Saya berangka pukul 18.00

Terlihat jelas pada dialog di atas bawah pada dialog tersebut ada yang menunjukkan waktu terjadi peristiwa yang terdapat pada dialog Yulia, Tika, Nana yang saat itu masing-masing dari dialog mereka menunjukan waktu pada dialog Tika menggunakan waktu selamat malam begitu juga Nana menggunakan waktu malam sedangkan Yulia menggunakan waktu pagi hari. Untuk dialog B’Inah dan Wulan mereka menggunakan waktu dengan menyebutkan pukulnya seperti Wulan menggunakan pukul 18.00 dan untuk B’ Inah menggunakan pukul 19.30 dengan pukul 19.00. Sedangkan untuk yang menunjukan tempat terdapat pada dialog Yulia ketika dia mau menemui kakeknya yang sedang duduk di ruan tamu sambil membaca koran dan pada dialog Wulan yang dia bilang  :Saya pergi keGiant untuk mengambil kaca mata Yulia dan membelikan eskrim dan coklat. Saya berangka pukul 18.00”.

Ø  Pengacuan pada komperatif adalah satuan lingual yang membandingkan antara unsur yang satu dengan yang lainnya. Terdapat pada dialog di bawah ini.

Diah     :Tidak bisa!!! Dirumah ini tidak akan pesta apapun! Terutama ulang tahunmu Yulia! (sambil menunjuk Yulia). Kakek!!!Cucu kakek kan bukan dia aja, kakek yang adil dong, jangan pilih kasih

(dengan nada membentak

Huh … sebel, semua orang disini menyebalkan! Yulia….. awas kamu!!! Tunggu saja, pesta ulang tahunmu pasti kacau! Kakek sudah pilih kasih, aku pasti akan membalas sakit hati ini! (dengan raut muka marah). Lalu Diah pun pergi meninggalkan ruangan

Terlihat jelas pada dialog di atas bahwa perbandingannya adalah sang kakek pilih kasih kakek lebih sayang dengan yulia dari pada dengan Diah atau cucu kakek yang lainnya.

Ø  Pelesapan/elipsis dalah jenis kohensi gramatikal penghilangan atau plesapan satuan lingual tertentu yang sudah disebutkan sebelumnya. Berikut dialognya.

Dyah    :Eh….nona Patricia, anda jangan sembarangan menuduh, anda bisa saya tuntut karena merusak nama baik saya.Anda ini sebenarnya detektif gadungan atau detektif gedongan sich……..??? (sambil menunjuk kearah Patricia).

Tika     :Met ultah ya book…. Semoga panjang umur, sehat selalu, dan aku doain you cepet married sama pak GM.

Pada dialog tersebut terdapat pelesapan/elepsi kata yang terdapat pada awal kalimat di situ Diah berkata “Eh….nona Patricia, anda jangan sembarangan menuduh” harusnya setelah kata menuduh ada kata “Saya” karena pada kalimat selanjutnya ada kata “Saya” .  Sedangkan pada dialog Tika pelesapannya pada kata “Semoga’ di situ Tika memberi selamat dan kemudian berkata “Semoga panjang umur, sehat selalu, dan aku doain you cepet married sama pak GM”. Pada kata aku doain you cepet married sama pak GM dan sehat selalu harus ada kata “Semoga”.

Ø  Rangkaian/konjungsi (kata hubung) terdiri dari 4 bagian yaitu:

-          Konjungsi pertentangan yang di tandai dengan kata “Tapi”

Patricia            : Memang jarak rumah ini ke Giant membutuhkan waktu ½ jam. Jadi kalau pulang pergi kurang lebih 1 jam baru sampai. Sedangkan berbelanja coklat, eskrim dan mengambil kacamata membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit.Dan kalau dijumlahkan waktu yang diperlukan kurang lebih 1 jam 15 menit. Tapi, bagaimana kalau seandainya kamu telah mengambil kacamata itu, membelikan coklat dan kue kering pada waktu siang tadi, apa itu juga termasuk salah satu hitungan ? Yulia, apa es krim yang kamu pesan ada?

Pada dialog tersebut patricia membanding waktu dan jarak dari Giant sambil berbelanja es krim dan membeli coklat, dengan mengambil kacamata sambil membeli kue kering, coklat pada saat siang hari dari situlah terlihat pertentangannya.

-          Konjungsi Pengharapan yang ditandai dengan kata “kalau, dan”

Yulia    :Thanks ya Tik…. Kamu baik deh, ntar aku bakal inget ma kamu kalau aku bulan madu ke Amrik, oke!

Wulan  : Bisa juga rencanaku diketahui olehmu nona detektif. Memang akulah yang membunuh kakek.Ini aku lakukan karena aku tidak sengaja menemukan diary ayah di laci kakek.Disitu tertulis bahwa kakek telah mengambil hak keluarga kami.Bi’ Inah yang sudah bekerja selama bertahun-tahun disini, sebenarnya adikku yang tidak diinginkan keberadaannya, karena dia cacat. Ibuku telah disumpah oleh kakek, kalau rahasia ini terbongkar maka tak sepeserpun warisan kakek akan jatuh ke tangan kami.di situ wulan berharap mendapatkan harta warisan yang dulunya punya keluarganya.

Dialog di atas sudah menunjukkan bahwa Yulia berharap bulan madunya nanti ke Amerika, Sedangkan pada dialog Wulan kalau dia tidak membokar rahasia kakeknya maka dia tidak akan mendapat harta warisannya. Di situ wulan berharap mendapatkan harta warisan yang dulunya punya keluarganya.

-          Konjungsi Pengecualian yang ditandai dengan kata “kalau”

Patricia            : Memang jarak rumah ini ke Giant membutuhkan waktu ½ jam. Jadi kalau pulang pergi kurang lebih 1 jam baru sampai. Sedangkan berbelanja coklat, es krim dan mengambil kacamata membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit.Dan kalau dijumlahkan waktu yang diperlukan kurang lebih 1 jam 15 menit. Tapi, bagaimana kalau seandainya kamu telah mengambil kacamata itu, membelikan coklat dan kue kering pada waktu siang tadi, apa itu juga termasuk salah satu hitungan ? Yulia, apa es krim yang kamu pesan ada?

Dari dialog tersebut terlihat bahwa Patricia menghitung waktu dan jarak antara pergi ke Giant waktunya ½ jam jadi kakau pulang pergi kurang lebih 1 jam, belum lagi membeli eskrim dengan coklat waktu 15 menit tu artinya 1 jam 15 menit kecuali  membeli eskrim, coklat dan kue keringnya siang hari apakah itu termasuk dalam hitungan?.

 

 

v  Aspek Leksikal

§  Repetisi (pengulangan) adalah pengulangan satuan lingual seperti bunyi, kata, suku kata atau bagian kalimat yang dianggap penting yang untuk memberikan tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai.

Pagi itu….., sebelum yulia berangkat ke kampus, dia menemui kakeknya yang sedang duduk di ruang tamu sambil membaca koran

Yulia   :Pagi kek…….. gimana kabar kakek hari ini? Baik kan?Kakek….. kakek hari ini keliahatan seger banget, pasti…….. kakek lagi seneng ya?

(sambil bejalan mendekati kakek)

Kakek  :Cucu kesayangan kakek yang satu ini, kalau udah ngerayu pasti adamaunya, ya kan?

Yulia   :Kakek kok gitu sich, nggak suka kalau Yulia nemeni kakek disini, ya sudah….. kalo gitu yulia pergi aja. (sambil berpaling akan meninggalkan kakek)

(Kakek meletakkan koran sambil menarik tangan Yulia)

Kakek  :E…e…e…e, kok ngambek gitu? Iya-iya kakek ngaku salah. Baiklah, untuk menbus kesalahan kakek kamu boleh minta apa aja asalkan kakek bisa memenuhinya.

Yulia   : Bener kek? (dengan nada terkejut sambil menatap kakek). Kebetulan donk kek, sabtu besok kan Yulia ulang tahun. Gimana kalau pesta ulang tahun Yulia dirayain, nanti yang kita undang hanya keluarga deket sama staff kantor aja, gimana kek? (sambil memegang tangan kakek)

Kakek  :Boleh-boleh (sambil mengangguk-angguk)

Diah yang kebetulan mendengar pembicaraan mereka langsung keluar dari kamar menuju ruang tamu dengan wajah cemberut tanda tak setuju

Diah     :Tidak bisa!!! Dirumah ini tidak akan pesta apapun! Terutama ulang tahunmu Yulia! (sambil menunjuk Yulia). Kakek!!!Cucu kakek kan bukan diah aja, kakek yang adil dong, jangan pilih kasih (dengan nada membentak).

Kata yang paling banyak diulang dalah pada kata “Kakek” terlihat pada semua dialog di atas, tapi tak hanya pada dialog di atas saja hampir semua dialog ada

§  . Sinonim dalah persamaan kata atau nama lain untuk sebuah benda.

Yulia   :Pagi kek…….. gimana kabar kakek hari ini? Baik kan?Kakek…..kakek hari ini keliahatan seger banget, pasti…….. kakek lagi seneng ya?(sambil bejalan mendekati kakek)

Kakek  :Cucu kesayangan kakek yang satu ini, kalau udah ngerayu pasti adamaunya, ya kan?

Yulia   :Kakek kok gitu sich, nggak suka kalau Yulia nemeni kakek disini, ya sudah….. kalo gitu yulia pergi aja. (sambil berpaling akan meninggalkan kakek)

(Kakek meletakkan koran sambil menarik tangan Yulia)

Diah     :Gini kek, sekarang kan lagi ngetrend nih kuliah di luar negeri, nah Diah juga pingin kek?

Terlihat jelas pada dialog di atas bahwa kata “Seger Banget” bisa diganti dengan kata “Segar Sekali” dan pada kata “ngerayu” bisa digantikan dengan kata “Merayu” dan juga pada kata ‘Ngetrend” bisa digantikan dengan kata “Populer” dan pada kata “Nemeni” itu bisa diganti dengan kata “Menemani”.

§  Antonim adalah lawan kata

Pagi itu sebelum berangkat kekampus Yulia menemui kakeknya yang sedang duduk santai sambil membaca koran. Yulia mencoba merayu kakeknya agar hari ulang tahunnya sabtu ini dirayakan, dan dia pun berhasil. Kakek mengijinkan perayaan hari ulang tahun Yulia itu namun Diah, sepu[u yulia tidak menyetujui hal itu karena dia merasa iri dengan Yulia.

Terlihat sekali pada dialog di atas bahwa yulia merupakan cucu kesayangan kakek jadi apa yang yulia minta selalu di turuti, Diah sepupu Yulia pun merasa iri dengan yulia padah dia juga cucu kakek. Kelihatan sekali kalau kakek pilih kasih dan tidak adil terhadap Diah.

§  Kolokasi adalah istilah yang dipakai pada dialog tertentu.

Diah      :Gini kek, sekarang kan lagi ngetrend nih kuliah di luar negeri, nah Diah juga pingin kek?

Diah    :Kakek ….. kakek tahu sendiri kan, papa tuh kerjanya nggak menentu, kadang ada job kadang nggak.

Istilah yang digunakan pada kedua dialog Diah itu adlah istilah untuk kata “Ngterend” itu sebenarnya “populer atau terkenal”, kemudian pada dialog kedua kata” job” itu untuk “pekerjaan”. Istilah itu digunakan untuk mempermudah percakapn dialog.

§  Hiponim adalah satuan bahasa yang mempunyai makna yang dianggap merupakan makna yang lain.

Kakek   :Semua staff kantor dan jangan lupa detektif Patricia, karene ada yang ingin aku bicarakan dengannya. Sudah jelas?

Pada dialog tersebut itu merupakan tingkatandari pegawai kantor dan seorang  detektif, kapten, penyidik dan petugas itu merupakan tingkatan dari polisi.

§  Ekuivalensi adalah kesepadanan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual lain.

Diah    : Kakek, lalu aku bagaimana? Kakek….. kakek…..

Huh … sebel, semua orang disini menyebalkan! Yulia….. awas kamu!!! Tunggu saja, pesta ulang tahunmu pasti kacau! Kakek sudah pilih kasih, aku pasti akan membalas sakit hati ini! (dengan raut muka marah)

Lalu Diah pun pergi meninggalkan ruangan.

Satu persatu tamu berdatangan mengucapkan selamat pada Yulia, tetapi hanya dyah yang tidak menguccapkan selamat…

Pada dialog di atas yang menjadi ekuivalensinya adalah pada kata “Sebel menjadi Menyebalkan”, kemudian pada dialog ke dua pada kata memikirkan menjadi pikiranku. Sedangkan pada dialog kedua ekuivalensinya pada kata “Satu menjadi Persatu”.

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar