Kamis, 14 Juli 2016

Media Konkret definisinya



1.    Media Konkret
a.    Pengertian Media Konkret
Konkret berarti nyata dapat dibuktikan dalam pengertiannya. Seperti yang diungkapkan Rodhatul Jennah (2009:79) bahwa objek adalah “benda  sebenarnya yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran” media konkret perlu digunakan untuk mempermudah peserta didik di dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran. Sedangkan menurut Ibrahim dan Syaodih (2003:118), yang dimaksud  media konkret  yaitu “ untuk mencapai hasil yang optimal dari proses belajar mengajar salah satu yang disarankan dalam digunakannya pula media yang bersifat langsung, bersifat nyata atau realita”. Benda konkret yang sesungguhnya akan memberikan ransangan  yang amat penting bagi peserta didik dalam mempelajari berbagai hal, terutama yang menyangkut pengembangan keterampilan tertentu. Melalui penggunaan media konkret ini, kegiatan belajar mengajar dapat melibatkan semua indera peserta didik, terutama indera peraba.
Media konkret memegang peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran, media konkret dapat dan memperlancar dan memperjelas penyampaian materi pembelajaran, media konkret dapat menumbuhkan minat peserta didik dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pembelajaran dan dunia nyata, agar lebih efektif peserta didik sebaiknya berinteraksi langsung dengan media nyata meyakinkan terjadinya proses informasi.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media konkret adalah media atau benda yang digunakan pendidik pada saat proses belajar mengajar di kelas yang dapat dilihat secara langsung dan nyata oleh peserta didik. media konkret juga ini berasal dari benda-benda yang mudah didapatkan dan mudah digunakan sehingga membantu memudahkan peserta didik memahami suatu pelajaran yang disampaikan pendidik, karena itu media konkret sangat berperan dalam proses belajar mengajar.
b.    Contoh Media Konkret
1)      Boneka            
                
Gambar 1
Boneka monyet, kuda, dan gajah

Boneka merupakan suatu mainan yang sudah tidak asing lagi di dunia anak-anak. Bentuk boneka yang lucu dan persis aslinya, membuat anak-anak atau pun orang dewasa ingin memiliki mainan tersebut.
Boneka atau dalam bahasa Portugis boneca adalah sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam terutama bentuk manusia dan bahkan sekarang termasuk tiruan dari bentuk binatang. Jadi sebenarnya boneka merupakan salah satu model perbandingan dengan makhluk hidup yang sesunggguhnya. Dalam Kamus Pintar Bahasa Indonesia (2006)  boneka adalah “tiruan anak dalam permainan”.
Penggunaan boneka dimanfaatkan selain sebagai mainan anak-anak, juga dapat digunakan sebagai  media pembelajaran, boneka juga sebagai perantara alat komunikasi, menangkap daya pikir anak, mengembangkan daya visualnya serta dapat berimajinasi dengan senangnya dia belajar. (id.wikipedia.org/wiki/Boneka)
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa boneka merupakan suatu benda tiruan dari manusia, hewan maupun tokoh-tokoh animasi lainnya yang digunakan sebagai media pembelajaran dan memberikan banyak manfaat bagi peserta didik dalam pembelajaran.
2)      Buah
Buah  sudah tidak asing lagi buat kita, karena buah merupakan salah satu asupan makanan yang mengandung banyak vitamin. Pengertian buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Buah memiliki banyak manfaat khasiat yangberguna bagi manusia, oleh karena itu buah-buahan disebut sebagai gudang kandungan yang dibutuhkan manusia.  Adapun beberapa jenis buah yang sering kita jumpai dan komsumsi seperti di bawah ini:

         
Gambar 2
Buah salak, kedondong, dan jeruk

(a)      Buah Kedondong
Kedondong adalah tanaman buah yang tergolong dalam suku mangga-manggaan. Buah kedondong dapat dimakan langsung dalam kondisi segar, atau sering pula dioleh menjadi rujak, asinan, dan makanan lainnya. Tanaman ini umumnya terdapat di daerah tropis dan lebih menyukai tanah didataran rendah sebagai tempat tumbuhnya. Bentuk buahnya bulat lonjong dengan kulit berwarna hijau. Namun kalau sudah matang, kulitnya akan berubah menjadi kuning dan mudah di kupas. (www. anneahira.com/manfaat-buah-kedondong).
(b) Buah Salak
Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Buah ini disebut snake fruit karena kulitnya mirip sisik ular. Pada buah salak yang sudah matang biasanya memiliki beragam aneka rasa misalnya rasa manis, asam, dan ada juga yang sedikit sepat. Manfaat yang didapat bagi yang mengkomsumsi buah salak adalah antara lain meningkatkan kecerdasan otak, menjaga kesehatan mata, mencegah sembelit, membantu program diet. (www. infoharianbaru.com, Muhammad Aswanda. Manfaat Buah Salak dan Juga Khasiatnya). id.m.wikipedia.org/wiki/salak
(c) Buah Pisang
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun lebar memanjang dari suku Musaceae. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau,  ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Pisang merupakan salah satu buah yang digemari oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai usia. Ini dikarenakan, buah ini mudah didapatkan di semua tempat serta dengan harga yang relatif murah.
c.    Manfaat Media Konkret
Media konkret merupakan suatu media nyata yang digunakan dalam proses belajar mengajar dimana nantinya akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran yang lebih baik. Menurut Sudjana dan Rivai (Jannah, 2009:25), mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar yaitu:
1)   Pembelajaran akan lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2)   Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh pembelajar dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3)   Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata berkomunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh pembelajar, sehingga pembelajaran tidak bosan dan pembelajaran tidak habis tenaga, apalagi kalau pembelajaran mengajar dalam setiap jam pembelajaran.
4)   Pembelajar dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian pembelajaran, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain. 

Dengan demikian, manfaat media sangat berpengaruh dalam pembelajaran, media pembelajaran dengan menggunakan media konkret dapat membantu peserta didik dalam pembelajaran si sekolah.
Menurut Perdana ( 2007: 12) dalam media konkret mempunyai lima manfaat yaitu:
1)   Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbal.
2)   Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera.
3)   Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara peserta didik dengan guru.
4)   Memungkinkan peserta didik belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
5)   Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan prestasi yang sama.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media konkret dapat memperjelas pesan yang disampaikan kepada peserta didik, media konkret dapat memberikan rangsangan belajar dan proses belajar mengajar pun menjadi menarik perhatian peserta didik.
d.   Tujuan Penggunaan Media Konkret
Penggunaan media didalam proses belajar mengajar bukan bermaksud mengganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantu pendidik dalam penyampaian materi atau informasi pelajaran, dengan menggunakan media diharapkan terjadi interaksi antara pendidik dengan peserta didik secara maksimal dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan. Secara umum tujuan dari penggunaan pesan-pesan atau materi pembelajaran kepada peserta didik agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan kepada peserta didik dan dengan digunakannya media konkret ini pada proses pembelajaran maka akan memudahkan peserta didik untuk mempelajari sesuatu atau pun dalam situasi yang nyata.
e.       Kelebihan dan Kelemahan Media Konkret 
Media konkret memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan seperti yang di ungkapkan Ibrahim dan Syaodih (2008: 118)  yaitu:
1)   Kelebihannya:
a)        Dapat memberikan kesempatan semaksimaal mungkin pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata.
b)        Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami sendiri situasi yang sesungguhnya dan melatih keterampilan mereka dengan menggunakan sebanyak mungkin alat indra.

2)   Kelemahannya:
a)        Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai media konkret kadang-kadang tidak sedikit, apalagi ditambah dengan kemungkinan kerusakan dalam penggunaanya.
b)        Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari benda yang sebenarnya, seperti pembesaran, pemotongan, dan gambar bagian demi bagian, sehingga pengajaran harus didukung pula dengan media lain.

Jadi berdasarkan kelebihan dan kelemahan media konkret diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media konkret dapat mempelajari sesuatu dalam situasi yang nyata serta melatih kerampilan indra peserta didik, namun semua tidak media konkret menelan biaya yang murah. 
f.     Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Media Konkret
Agar proses pembelajaran dengan memanfaatkan benda asli tersebut dapat berlangsung dan berhasil dengan baik, maka perlu menempuh beberapa langkah. Langkah-langkah tersebut menurut Soulier (dalam Yetrae, 2013) adalah:
1)   Menetapkan tujuan yang jelas
2)   Merumuskan tujuan prilaku khusus secara tepat
3)   Memilih alat pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya dan mengetahui karakteristik peserta didik secara tepat.
4)   Menyusun perencanaan pelajaran 
5)   Melaksanakan penyajian pembelajaran yang berpusat keterlibatan peserta didik dan dikombinasikan dengan media.
6)   Melakukan kegiatan tindak lanjut
7)   Melakukan evaluasi

Adapun penjelasan dari pendapat Soulier (dalam Yatrae,2013) sebagai berikut.
1)   Menetapkan tujuan yang jelas
Langkah awal yang dilakukan dalam pemanfaatan benda asli yakni penetapan tujuan secara jelas. Tujuan pembelajaran ini sifatnya masih umum, namun dapat menggambarkan bentuk kemampuan yang diharapkan dimiliki peserta didik setelah proses pembelajaran.
2)   Merumuskan tujuan prilaku khusus secara tepat
Setelah menetapkan tujuan umum kemudian guru merumuskan tujuan yang sifatnya lebih khusus. Tujuan khusus ini rumusannya jelas menggambarkan tentang kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki peserta didik setelah proses pembelajaran. Bentuk prilaku sebagai tujuan, dapat diklasifikasi ke dalam tiga domain yaitu domain kognitif, afektif, dan psikomotor.
3)   Memilih alat pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya dan mengetahui karakteristik peserta didik secara tepat.
Benda asli yang akan diamanfaatkan terlebih dahulu harus dipilih secara cermat sehingga dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, mungkin ada sejumlah alternatif yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan itu. Sedapat mungkin pilihlah yang paling cocok. Kecocokan banyak ditentukan oleh kesesuaian karakteristik tujuan yang akan dicapai dengan karakteristik benda asli yang akan digunakan. Disamping itu perlu disesuaikan juga dengan karakteristik peserta didik, seperti dalam hal kemampuan atau taraf berpikir, pengalaman, jumlah peserta didik dan gaya belajarnya.
4)   Menyusun perencanaan pelajaran 
Langkah keempat dari pemanfaatan benda asli kegiatan pembelajaran yaitu menyusun perencanaan pembelajaran, maka diharapkan pembelajarannya dapat berlangsung secara lancar.
5)   Melaksanakan penyajian pembelajaran yang berpusat keterlibatan peserta didik dan dikombinasikan dengan media.
Setelah rencana pelajaran disusun dengan baik, maka langkah berikutnya yaitu melaksanakan penyajian materi pelajaran. Dalam penyajian atau pembahasan materi dengan memanfaatkan benda asli, peserta didik perlu dilibatkan secara aktif.
6)   Melakukan kegiatan tindak lanjut
Setelah penyajian materi dengan memanfaatkan benda asli selesai, kemudian perlu dilakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat berupa diskusi, penyusunan laporan, pemberian latihan dan eksperimen.
7)   Melakukan evaluasi
Untuk mengukur keberhasilan pencapaian terhaadap tujuan yang telah dirumuskan pada awal kegiatan pembelajaran perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi dimaksudkan bukan hanya untuk menentukan angka keberhasilan, namun sebagai feedback bagi guru dan peserta didik
setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan benda asli.
Ketujuh langkah tersebut di atas sangat perlu untuk diperhatikan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan benda asli atau konkret, sehingga pembelajaran yang dilakukannya dapat berlangsung secara efektif.
Indikator yang diharapkan setelah di terapkannya media konkret ini adalah:
                       1.     Menentukan tema atau topik karangan.
                       2.     Menyusun kerangka karangan.
                       3.     Mengembangkan karangan menjadi karangan yang padu dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda baca.
Adapun media yang digunakan dalam kemampuan menulis karangan untuk,  pencapaian indikator di atas yaitu menggunakan benda konkret seperti boneka bentuk binatang, buah-buahan dan benda konret lainnya yang ada di sekitar peserta didik atau dalam ruang kelas.


Ref.
Jennah, Rodhatul. (2009). Media Pembelajaran. Banjarmasin : Antasari Press.
Ibrahim, R.,& Syaodih Nana. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rinika Cipta
Y. Wahyu, Istiyono & Silaban, Ostaria. (2006). Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Batam: Karisma Publishing Group.


1 komentar: