a.
Teknik
Penilaian Hasil Karangan
Dalam
memberikan penilaian terhadap hasil karangan tidaklah mudah, karena setiap
peserta didik memiliki pemikiran yang berbeda-beda dalam memilih gagasan untuk
dituangkan mereka kedalam bentuk tulisan. Burhan Nurgiyantoro (2009: 304)
mengemukakan “penilaian terhadap hasil karangan bebas mempunyai kelemahan
pokok, yaitu rendahnya kadar objektivitas. Begaimanapun juga betapapun
kadarnya, unsur subjektivitas penilaian pasti berpengaruh.”
Selain model di atas, Harris (dalam Burhan
Nurgiyantoro, 2009: 306) mengemukakan
model pendekatan analisis yang lain, misalnya analisis unsur-unsur karangan.
Unsur-unsur yang dimaksud adalah “content
(isi gagasan yang dikemukakan), form
(organisasi isi), grammar (tata
bahasa dan pola kalimat), style (gaya:
pilihan struktur dan kosa kata), dan mechanics
(ejaan).”
Pada model ini,
penilaian yang dilakukan sebelumnya harus menentukan bobot dari masing-masing
unsur karangan yang ingin dinilai. Setiap unsur mempunyai bobot penilaian yang
berbeda-beda, dengan skor maksimum berjumlah seratus.
Tabel 2
Model Penilaian
Tugas Menulis
Dengan Pembobotan
Masing-Masing Unsur
Menurut Harris (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2009: 307)
No.
|
Unsur yang dinilai
|
Skor Maksimum
|
Skor Siswa
|
1.
|
Isi gagasan yang di kemukakan
|
35
|
……………
|
2.
|
Organisasi isi
|
25
|
……………
|
3.
|
Tata bahasa
|
20
|
……………
|
4.
|
Gaya pilihan struktur dan kosa kata
|
15
|
……………
|
5.
|
Ejaan
|
5
|
……………
|
Jumlah
|
100
|
……………
|
Berdasarkan
unsur yang nilai dalam menulis karangan menurut Amran Halim, dkk (dalam Yeti
Mulyati, 2008) mengemukakan ada lima komponen penting yang terdapat dalam
sebuah karangan yaitu:
1)
Isi
atau subtansi karangan.
2)
Bentuk
karangan.
3)
Tata
bahasa.
4)
Gaya
5)
Penerapan
ejaan dan tanda baca.
Adapun penjelasan dari pendapat Amran
Halim, dkk (dalam Yeti Mulyati, 2008)
1) Isi
atau subtansi karangan adalah hal-hal yang dituangkan ke dalam karangan. Isi
karangan dapat berupa ide, pengalaman, fakta, atau informasi-informasi yang
diperoleh melalui bacaan.
2) Bentuk karangan dapat dibedakan menjadi dua
yaitu karangan dalam bentuk formal dan nonformal. Contoh karangan dalam bentuk
formal antara lain laporan, surat dinas, jurnal, dan karyailmiah. Sedangkan
karangan yang berbentuk nonformal antara lain cerpen, dogeng, novel, dan
karya-karya sejenis.
3) Tata
bahasa merupakan aturan-aturan bahasa yang berlaku. Tata bahasa dalam tulisan
meliputi tata cara menggabungkan kata atau morfem (morfologi), penyusunan
kalimat (sintaksis), serta aturan-aturan atau tata cara penulisan.
4) Gaya,
berhubungan dengan pilihan kata (diksi) dan gaya bahasa yang digunakan oleh
seorang penulis. Komponen ini sangat besar pengaruhnya terhadap isi tulisan.
Pilihan kata banyak memiliki keterkaitan dengan komponen-komponen lain dalam
tulisan, terutama keterkaitannya dengan tujuan, bentuk tulisan, terutama
keterkaitannya dengan membaca.
5) Penerapan
ejaan dan tanda baca dalam sebuah tulisan harus disesuaikan dengan ejaan yang
berlaku. Penggunaan ejaan yang tidak mengukuti aturan-aturan kebahasaan akan
mengganggu pemahaman pembaca terhadap isi tulisan, hal ini menimbulkan tulisan
menjadi tidak komunikatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar