Sabtu, 16 Juli 2016

Definisi Hasil Belajar



a.      Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian dari proses belajar, adapun pengertian hasil belajar dari beberapa pendapat berikut :
Sudjana (2012:22), “ Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Sedangkan menurut Kunandar (2009:253), “Hasil Belajar adalah kemampuan peserta didik dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah melalui proses belajar ketahap perubahan yang merupakan hasil dari pengalaman belajar pada suatu kompetensi.
Adapun perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar, menurut Bloom (Sudjana 2012),  mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu :
1)      Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut Kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
2)      Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi.
3)      Ranah Psikomotor
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan tindakan.
b.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Tim Pengembang MKDP (2011:140-141) Secara umum, hasil belajar peserta didik dipengaruhi faktor internal, yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri siswa dan faktor eksternal yaitu faktor yang berada diluar diri peserta didik.
1)      Faktor Internal:
a)      Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh, dan sebagainya.
b)      Faktor psikoliogis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan, yang meliputi:
(1) Faktor intelektual:
(a)    faktor potensial yaitu intelegensi dan bakat.
(b)   faktor aktual yaitu percakapan nyata dan prestasi.
(c)    faktor non-intelektual yaitu komponen-komponen               kepribadian tertentu seperti sikap, minat, kebiasaan, motivasi, kebutuhan, konsep diri, penyesuaian diri, emosional, dan sebagainya.
(d)   faktor kematangan baik fisik maupun psikis.
2)      Faktor Eksternal
a)      Faktor sosial yang terdiri atas :
(1)   Faktor lingkungan keluarga
(2)   Faktor lingkungan sekolah
(3)   Faktor lingkungan masyarakat
(4)   Faktor kelompok
b)      Faktor budaya seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian dan sebagainya.
c)      Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas, rumah, sekolah, ilkim, dan lain sebagainya.
Faktor spiritual atau lingkungan keagaamaan.

cara menilai karangan




a.    Teknik Penilaian Hasil Karangan
Dalam memberikan penilaian terhadap hasil karangan tidaklah mudah, karena setiap peserta didik memiliki pemikiran yang berbeda-beda dalam memilih gagasan untuk dituangkan mereka kedalam bentuk tulisan. Burhan Nurgiyantoro (2009: 304) mengemukakan “penilaian terhadap hasil karangan bebas mempunyai kelemahan pokok, yaitu rendahnya kadar objektivitas. Begaimanapun juga betapapun kadarnya, unsur subjektivitas penilaian pasti berpengaruh.”
Selain model di atas, Harris (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2009: 306)  mengemukakan model pendekatan analisis yang lain, misalnya analisis unsur-unsur karangan. Unsur-unsur yang dimaksud adalah “content (isi gagasan yang dikemukakan), form (organisasi isi), grammar (tata bahasa dan pola kalimat), style (gaya: pilihan struktur dan kosa kata), dan mechanics (ejaan).”
Pada model ini, penilaian yang dilakukan sebelumnya harus menentukan bobot dari masing-masing unsur karangan yang ingin dinilai. Setiap unsur mempunyai bobot penilaian yang berbeda-beda, dengan skor maksimum berjumlah seratus.
Tabel 2
Model Penilaian Tugas Menulis
Dengan Pembobotan Masing-Masing Unsur
Menurut Harris (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2009: 307)

No.
Unsur yang dinilai
Skor Maksimum
Skor Siswa
1.
Isi gagasan yang di kemukakan
35
……………
2.
Organisasi isi
25
……………
3.
Tata bahasa
20
……………
4.
Gaya pilihan struktur dan kosa kata
15
……………
5.
Ejaan
5
……………

Jumlah
100
……………
Berdasarkan unsur yang nilai dalam menulis karangan menurut Amran Halim, dkk (dalam Yeti Mulyati, 2008) mengemukakan ada lima komponen penting yang terdapat dalam sebuah karangan yaitu:
1)      Isi atau subtansi karangan.
2)      Bentuk karangan.
3)      Tata bahasa.
4)      Gaya
5)      Penerapan ejaan dan tanda baca.

Adapun penjelasan dari pendapat Amran Halim, dkk (dalam Yeti Mulyati, 2008)
1)   Isi atau subtansi karangan adalah hal-hal yang dituangkan ke dalam karangan. Isi karangan dapat berupa ide, pengalaman, fakta, atau informasi-informasi yang diperoleh melalui bacaan.
2)    Bentuk karangan dapat dibedakan menjadi dua yaitu karangan dalam bentuk formal dan nonformal. Contoh karangan dalam bentuk formal antara lain laporan, surat dinas, jurnal, dan karyailmiah. Sedangkan karangan yang berbentuk nonformal antara lain cerpen, dogeng, novel, dan karya-karya sejenis.
3)   Tata bahasa merupakan aturan-aturan bahasa yang berlaku. Tata bahasa dalam tulisan meliputi tata cara menggabungkan kata atau morfem (morfologi), penyusunan kalimat (sintaksis), serta aturan-aturan atau tata cara penulisan.
4)   Gaya, berhubungan dengan pilihan kata (diksi) dan gaya bahasa yang digunakan oleh seorang penulis. Komponen ini sangat besar pengaruhnya terhadap isi tulisan. Pilihan kata banyak memiliki keterkaitan dengan komponen-komponen lain dalam tulisan, terutama keterkaitannya dengan tujuan, bentuk tulisan, terutama keterkaitannya dengan membaca.
5)   Penerapan ejaan dan tanda baca dalam sebuah tulisan harus disesuaikan dengan ejaan yang berlaku. Penggunaan ejaan yang tidak mengukuti aturan-aturan kebahasaan akan mengganggu pemahaman pembaca terhadap isi tulisan, hal ini menimbulkan tulisan menjadi tidak komunikatif.